Minggu, 16 Desember 2012

Palestina, Ini Harapan Baru Bagimu

Oleh: Jawir Julfikar - STAI Al-Fatah

Delapan hari perang Israel dan Palestina kali ini menghasilkan sesuatu yang beda, bukan hanya menyisakan korban luka dan tewas serta puing-puing bangunan hancur namun juga status dan harapan baru bagi rakyat Palestina.

1300 roket yang diluncurkan oleh pasukan AL Qassam ke jantung ibu kota Israel Tel Aviv ternyata membuat Israel kocar-kacir sehingga membuat mereka mesti meminta gencatan senjata dengan Palestina. Senjata pertahan milik Israel bernama Iron Dome yang selama ini dibanggakan oleh Israel yang katanya mampu menahan serangan roket-roket para pejuang Palestina ternyata tidak seperti yang diharapkan.

Sebuah rekor yang fantastis, untuk pertama kalinya roket-roket pejuang Palestina mampu meyerang langsung ke ibu kota negara Yahudi itu. Lebih dari 160 korban jiwa di Palestina dan ribuan korban luka-luka tak membuat para pejuang Palestina takut untuk melakukan serangan balasan, malah pejuang Palestina menantang tentara zionis untuk melakukan perang darat, namun tak digubris oleh Israel. Apakah Israel takut? bisa saja melihat betapa pengcutnya mereka yang hanya melakukan perang dengan menyerang rakyat sipil, anak-anak dan wanita sebagai sasaran mereka.

Serangan balasan yang dilakukan para pejuang Palestina hingga berhasil mejatuhkan pesawat tempur F-16, helikopter apche dan menghancurkan tank milik Israel membuat Israel berpikir panjang untuk melanjutkan invasinya di jalur Gaza. Kesepakatan senjatapun terjadi, menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton di utus langsung untuk menemui Presiden Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menjadi jembatan kesepakatan gencatan senjata itu. Palestina menerima genjatan itu dengan syarat di bukanya seluruh blokade yang selama ini memenjarakan kebebasan rakyat Palestina.

 Baru sehari setelah gencatan senjata tercapai, tentara Israel membunuh seorang pemuda dan melukai 19 lainnya di Khan Younis, selatan Gaza dan dua warga Palestina tewas karena menderita luka akibat serangan tentara Israel di dekat pesisir pantai Gaza. Dan bukan hanya itu, pembangunan pemukiman ilegal baru di Tepi Barat sebnyak 3000 rumah juga menunjukan sikap Israel yang suka menghianati perjanjian.

Jumat 30 November kemarin menjadi hari bersejarah bagi Palestina, setelah sekian lama berusaha untuk mendapatkan pengakuan di PBB akhirnya majelis Umum PBB menyetujui resolusi  Kamis untuk meng-upgrade Palestina  dari “badan peninjau” menjadi "negara peninjau non-anggota" di PBB, yang secara implisit mengakui negara Palestina.  

 Menyambut keputusan ini, sekitar 2.000  warga Palestina memenuhi jalan di kota Ramallah, Tepi Barat. Mereka membawa bendera Palestina, berteriak bahagia dan menyalakan kembang api sebagai tanda perayaan. Bendera kuning Fatah mendominasi jalanan Gaza. Namun tak sedikit pula bendera hijau Hamas berkibar. Ada 138 suara setuju, sembilan menentang dan 41 abstain.

Perancis yang selama ini menjadi sekutu bagi Amerika juga Israel tak disangka ternyata mendukung Palestina yang akhirnya membuat Amerika mengecamnya. Dan berita terbaru berkunjungannya pemimpin Hamas di Mesri Khalled Meshaal ke Gaza untuk pertama kali setelah 1967 juga membuat Israel tidak tenang dan mengancam akan membatalkan gencatan senjata, ada apa? Kenap Israel takut?

Sebuah langkah awal yang sangat bagus bagi Palestina untuk meraih kemerdekaanya, dua fraksi besar Hamas dan Fatah yang memiliki ideologi yang berbeda, Fatah menginginkan status dua negara berdampingan secara damai antara Palsetina dan Israel sedangkan Hamas menolak resolusi dua negara berdampingan dan lebih memilih untuk kembali merebut wilayah Palestina seperti seblum tahun 1948 yang terbagi 20% Israel dan 80% Palestina yang saat ini malah dikuasai 88% oleh Israel karena itu adalah hak rakyat Palestina.

Semoga ada jalan keluar yang lebih baik dalam mempersatukan dua fraksi besar ini dan Palestina segera terbebas dari penjajahannya yang sudah 60 tahun ini dan Israel mendapat hukuman yang setimpal atas kejahatannya di amnesti internasioanl atau tidak ada lagi yang namanya negara Israel di dunia ini. Seperti kata Gillad Aztmon yang berdarah Yahudi asli itu “Isrel lebih pantas berada di planet lain”.

0 Komentar:

Posting Komentar

Mohon tanggapan, kritik. saran dan masukan....
Jazakakumullah Khair..

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes