Ramallah (AWG) - Sejak menjajah Wilayah Palestina pada tahun 1967, penjajah Zionis Yahudi Israel telah menangkap sekitar 750.000 Muslimin Palestina, termasuk 12.000 wanita dan puluhan ribu anak-anak, Biro Pusat Statistik Palestina melaporkan dalam press rilisnya.
BPSP mengatakan bahwa penjara-penjara, kamp-kamp tawanan, dan pusat interogasi telah didirikan di hampir seluruh bagian Palestina, hampir satu atau semua anggota dari setiap keluarga Palestina pernah ditawan, bahkan ada yang ditawan beberapa kali.
Press Rilis juga melaporkan penjajah Zionis Yahudi Israel juga menahan puluhan mayat muslimin dan muslimah Palestina yang dibunuh selama Intifadah kedua serta ratusan mayat lainnya yang dibunuh pada tahun-tahun sebelumnya.
Sejak pecahnya Intifadah (Al-Aqsa) kedua pada tanggal 28 September 2000, lebih dari 70.000 Muslimin Palestina telah ditawan, termasuk 8.000 anak-anak, anggota parlemen, mantan menteri dan 850 tahanan Muslimah. Empat Muslimah telah melahirkan di penjara selama Intifadah dan beberapa hari kemudian dibebaskan. Lebih dari 20.000 keputusan telah dikeluarkan baik untuk memperbaharui penawanan tawanan atau menawan yang baru di bawah penawanan administratif.
Saat ini, sekitar 6.000 tawanan ditawan di penjara-penjara penjajah Zionis Yahudi Israel, termasuk 35 muslimah dan 285 anak-anak. 270 tawanan ditawan di bawah penawanan administratif, 21 lainnya adalah anggota parlemen dan sejumlah pemimpin politik. Selain itu, 820 tawanan telah dijatuhi hukuman seumur hidup sekali atau beberapa kali.
Lebih dari 200 tawanan telah meninggal di penjara sejak tahun 1967 sebagai akibat dari penyiksaan, kelalaian medis, atau pembunuhan dalam penjara oleh para prajurit dan penjaga : 70 tawanan syahid di bawah penyiksaan, 51 syahid akibat kelalaian medis, 74 syahid langsung setelah penawanan dan 7 tawanan ditembak mati di penjara oleh tentara dan penjaga.
BPSP menambahkan bahwa ada 302 tawanan yang ditahan sebelum menandatangani perjanjian Oslo dan pembentukan Otoritas Nasional Palestina pada Mei 1994. Para tawanan ini disebut "tawanan veteran," karena mereka adalah tawanan terlama yang telah menghabiskan setidaknya 17 tahun penjara. Ada juga 136 tawanan yang menghabiskan lebih dari 20 tahun penjara dan ini disebut "dekan tawanan."
"Jenderal kesabaran" adalah istilah yang diberikan kepada tawanan yang menghabiskan lebih dari 25 tahun penjara. Jumlah mereka akan mencapai 41 pada akhir Oktober 2011, termasuk satu tawanan Arab dari daerah tinggi Golan yang diduduki Suriah dan empat tawanan yang telah menghabiskan lebih dari 30 tahun penjara. Para tawanan ini adalah: Na'el Barghouti, Fakhri Barghouti, Akram Mansour dan Fouad Al-Razem. (WF)
sumber: AWG
0 Komentar:
Posting Komentar
Mohon tanggapan, kritik. saran dan masukan....
Jazakakumullah Khair..